Rabu, 26 Agustus 2015

One Piece : Episode Special Sabo ( Versi Teks ) part 1


   Seorang pemuda dengan pipa di punggungnya berjalan perlahan di sebuah dataran hijau, terus melangkah maju sampai akhirnya ia tiba di sebuah tugu yang merupakan makam saudaranya.
Sabo mengunjungi makam Gol D Ace/ Portgas D Ace, yang bersebelahan dengan makam Shirohige, Edward Newgate. "Akhirnya.. Aku bisa sampai kemari, Ace.."
Sabo menaruh karangan bunga di depan makan saudaranya itu. Kemudian, ia mengeluarkan lembaran koran lalu bercerita, "Lihat ini.. Lagi-lagi Luffy melakukan aksinya untuk menjadi Raja Bajak Laut.. Yah, begitulah adik kita..."
Sabo menuangkan sebotol sake ke tiga cawan yang ia taruh di atas tugu batu itu.
"Ironis ya.." ucap Ace. "Semenjak kau pergi, ingatan masa lalu malah terus bermunculan di kepalaku.."
Sabo teringat masa lalunya. Ketika masih anak-anak dulu, mereka bertiga selalu bersama. Di hutan, mereka bertiga berlarian. Dan seperti biasa, Luffy selalu berada paling belakang.
"Kau lambat sekali, Luffy!! Bisa-bisa kami meninggalkanmu!!"
"Tunggu aku, Ace!!"
"Ayo semangat, Luffy!!" ucap Sabo.
Mereka terus berlari, hingga akhirnya mereka keluar dari hutan dan sampailah mereka di ujung pulau, sebuah tebing yang mengarah langsung ke laut.
Ketiga anak itu melihat laut dengan tatapan kagum.
"Oh, Ace!! Lihat ada kapal!!" ucap Luffy sambil menunjuk ke arah kapal di kejauahan.
"Hooii!! Hoooii!!" Luffy melambai-lambaikan tangannya.
"Bodoh... Mereka tak akan mendengar kita, jaraknya jauh sekali..." ucap Ace.
"HEEEIII!!" Luffy memperkeras teriakannya namun tetap saja kapal itu terlalu jauh.
Kemudian mereka kembali ke kota, Kerajaan Goa, 12 tahun yang lalu..
"Suatu hari nanti kita harus pergi menuju lautan!! Ayo tinggalkan tempat ini dan hidup dengan bebas!!" ucap Sabo.
"Aku akan menjadi bajak laut!! Lalu akan kukalahkan para bajak laut lainnya dan menjadi bajak laut paling terkenal di dunia!!"
"Hihihi.." Luffy tertawa lalu berteriak kencang ke arah laut, "Aku akan menjadi...!!!"
Hempasan ombak menutupi teriakan Luffy.
Kemudian di hutan, ketiga anak itu berdiri mengitari sebuah meja kayu. Ace membawa sebotol sake dan berkata, "Kalau kita saling bersulang, maka kita akan menjadi saudara!"
Mereka pun bersulang.
"Jadi mulai sekarang, kita adalah saudara!"
"Ya!!!"
   Di hutan, hari-hari terus mereka lalui dengan keceriaan dan petualangan.
"Ace!!" Sabo berlari bersama Ace, "Hari ini apa yang akan kita lakukan!?"
"Melawan beruang!!" ucap Ace sambil terus berlari, "Ayo lawan beruang besar di Gunung Corvo!!"
"Ooii!!" Luffy berlari paling belakang, "Tunggu!! Sabo!! Ace!!"
"Hehe.." Ace semakin menjauh.
"Ace!!!" Luffy terus memanggilnya.
"Ace...!!!"
Ace semakin jauh dan hari ini, Ace sudah benar-benar pergi. Dua tahun yang lalu, bersama dengan rekan-rekannya dan aliansi Shirohige, Luffy berusaha untuk menolong Ace.
Pertempuran besar terjadi, Luffy menerobos maju, menghadapi semua Angkatan Laut yang berusaha untuk menghalangi jalannya. "Jangan menghalangi jalanku!!!"
Luffy terus maju.
"Jangan mendekat, Luffy!!!!" teriak Ace dari atas panggung eksekusi. "Aku tahu kita sama-sama menyadarinya!! Kita adalah bajak laut!! Kita sama-sama mengarungi lautan!! Tapi... Bocah sepertimu mau menyelamatkanku!? Rasanya memalukan sekali!! Pergilah, Luffy!! Kenapa kau datang kemari!?"
"Karena aku adikmu!!!!!"
Luffy menghantam Angkatan Laut raksasa yang hendak menghalangi jalannya dan kembali berteriak, "Ace!!!! Kau boleh mengatakan apa saja, tapi aku tetap akan menyelamatkanmu meski aku harus mati!!!"
Inazuma yang merupakan rekan Ivankov menggunting lantai, membuatkan jalan bagi Luffy untuk menuju panggung di atas sana. Luffy terus berlari maju, kemudian Garp yang merupakan kakek kandung Luffy dan kakek angkat Ace melompat dan menghadangnya.
"Aku adalah Vice Admiral Markas Besar Angkatan Laut!! Kalau kau mau lewat kau harus membunuhku terlebih dahulu, Mugiwara no Luffy!!!"
"Kakek.."
"Kakek.."
Teringat saat masih kecil dulu, Garplah orang yang sudah mengurus mereka berdua.
"Luffy!! Kau dan Ace, kalian berdua harus menjadi Angkatan Laut terkuat!!"
Garp membawa Luffy untuk pertama kalinya ke tempat Dadan. Lalu di sana, seseorang tiba-tiba saja meludahi pipi Luffy.
"Air liur? Hiii, menjijikan!! Siapa kau, hah!?" tanya Luffy.
"Ooh, Ace!!" ucap Garp.
"Kau sudah kembali ya, Ace?" ucap Dadan.
Ace datang dengan membawa seekor banteng hasil buruan.
"Dia itu Ace, dia lebih tua tiga tahun darimu.." ucap Garp.
"Kalian berdua jadilah teman yang akrab!" Garp menjitak kepala Luffy.
Namun, saat pertama kali bertemu, Ace dan Luffy justru saling memandang dengan tatapan yang sinis.
Kembali ke Markas Besar Angkatan Laut, Garp berdiri di tengah jalan sementara Luffy terus maju.
"Karena jalan yang telah kalian berdua pilih, Luffy!! Saat ini kita adalah musuh!!"
"Kakek!! Aku tak bisa melakukannya, menyingkirlah!!" teriak Luffy.
Garp memukul, namun Luffy menghindarinya lalu meninju kakeknya itu hingga ia terpental jauh ke bawah. Pada akhirnya, Luffy berhasil sampai di panggung itu.
"Luffy, kau..."
"Tak akan kubiarkan kalian berdua lolos!!!" Sengoku sudah siap untuk menghantam mereka berdua dengan tinju di mode Budhanya.
"Gomu Gomu no... Giganto Fuusen!!!"
Luffy menahan pukulan Sengoku dengan tubuh bulatnya.
"Panggungnya roboh!!!" teriak para Angkatan Laut."Ledakan mereka!!!"
Beberapa meriam pun ditembakan, ledakan besar terjadi namun kemudian Ace dan Luffy justru keluar dari ledakan itu dengan selamat. Borgol tak lagi menahan tangan Ace.
"Kau selalu saja seperti ini, Luffy.. Kau tak pernah mau mendengarkan kata-kataku dan melakukan hal-hal yang gila!!"
"Ace!!!!!"
"Kau berhasil melakukannya, Topi Jerami!!!" teriak para bajak laut, rekan-rekan Ace.
Kini di depan sana, Luffy dan Ace, mereka berdua membentuk kombinasi untuk melawan para Angkatan Laut.
"Apa kau masih bisa bertarung, Luffy?"
"Tentu saja!!"
Di saat Angkatan Laut berusaha untuk menebas Luffy, Ace menolongnya. "Dia adalah adikku, kalian jangan macam-macam dengannya!! Tinju api!!!"
"Gaaaahh!!!"
"Ayo cepat, Luffy!! Kita harus pergi dari tempat ini!!!"
"Yaaah!!!!"
Mereka berdua terus berlari, menghajar para Angkatan Laut yang menghalangi mereka dengan jurus-jurus andalan mereka.
"Kau jadi makin kuat ya, Luffy!!"
"Yah, suatu hari nanti aku akan jadi lebih kuat darimu!!" ucap Luffy.
Lalu di depan sana, Aokiji menghadang dengan serangan es nya. Namun, Ace melawannya dengan api miliknya.
Para Angkatan Laut kaget, "Es milik Aokiji-san...."
"Dengar baik-baik, Bajak Laut Shirohige!!!!!!!" Shirohige tiba-tiba saja berteriak dan membuat keputusan. "Sebagai kapten aku akan memberi kalian perintah untuk terakhir kalinya!! Semuanya... Selamatkan diri kalian bagaimanapun caranya dan kembalilah ke Dunia Baru dengan selamat!!!!"
   Shirohige hendak mengorbankan dirinya, menghadapi para Angkatan Laut itu sendiran dan membiarkan para anak buahnya melarikan diri.
"Pak tua..."
"Ayah...!!"
Shirohige mendekati para Angkatan Laut, "Seharusnya akulah yang kalian khawatirkan!!!!"
Shirohige menghempaskan senjatanya, menyapu habis para Angkatan Laut itu dengan kekuatannya.
"Nak Topi Jerami, kenapa kau masih diam saja?" Ivankov ingin mengajaknya kabur.
Luffy masih menunggu Ace, "Ayo pergi, Ace! Pak tua itu sudah membuat keputusan..."
"Ya, aku tahu itu.." ucap Ace.
Namun kemudian, Akainu mengucapkan kata-kata yang membuat Ace marah.
"Setelah menyelamatkan Hiken no Ace, kalian langsung kabur, Bajak Laut Shirohige pasti kumpulan pecundang... Yah, mau bagaimana lagi, sejak dulu Shirohige itu memang pecundang..."
Ace yang sudah berlari untuk kabur langsung menghentikan langkahnya.
"Seorang pecundang? Tarik kembali kata-katamu itu!!"
Ace kembali menuju Akainu, "Shirohige adalah bajak laut hebat yang membentuk era ini!!"
Ace melesat dengan tinju apinya, "Era ini harusnya dinamai Era Shirohige!!!"
Akainu membalas dengan pukulan magmanya.
Tinju Akainu lebih kuat, api Ace dilalap oleh magmanya. Tubuh Ace terhempas, tangannya dilalap magma. Namun, bukannya menghabisinya, Akainu justru mengincar Luffy.
Akainu melesat ke arah Luffy, dan...
Ace menolongnya, ia menggunakan tubuhnya sendiri untuk menahan tinju magma Akainu.
"Maafkan aku, Luffy..."
Darah mengalir dari tubuh Ace, ia yang seorang pengguna Logia tetap tak mampu bertahan dari serangan Akainu.
"Aku tak bisa melakukannya sampai akhir.." ucap Ace.
"Maafkan aku..."
"A-Apa yang kau katakan? Jangan mengatakan hal-hal yang aneh.. Seseorang, tolong Ace!! Cepat obati Ace!!"
"Percuma saja.." ucap Ace, "Aku sudah tahu kalau hidupku akan segera berakhir.."
"Aku tak bisa bertahan lebih lama lagi, jadi... Tolong dengarkan aku, Luffy..."
"A-Apa yang kau katakan!? Kau sudah berjanji kau tak akan pernah mati apapun yang terjadi, Ace!!"
"Yah, kalau bukan karena Sabo dan adik yang harus diurus sepertimu... Aku mungkin tak akan punya semangat untuk tetap hidup..."
"Oh iya... Kalau nanti kau bertemu Dadan, sampaikan salamku padanya.."
"Hah... Di saat-saat kematianku, aku bahkan merindukan wanita seperti dia..."
"Makanya, jangan bilang kalau kau akan mati..." ucap Luffy.
"Ada satu hal yang membuatku ingin tetap hidup.. Yaitu untuk melihatmu meraih impianmu.. Tapi aku yakin kau pasti bisa melakukannya! Karena kau adalah adikku..."
"Luffy... "
"Apa kau tahu apa yang mau kukatakan sekarang?"
"Ayah... Semuanya... Dan kau, Luffy..."
"Terima kasih..." Ace menangis, "Terima kasih karena sudah menyayangi orang yang payah sepertiku... Orang yang dalam tubuhnya mengalir darah yang kotor.. Sampai saat ini... Terima.. Kasih..."
Ace menangis, tersenyum, lalu tak bisa bertahan lagi..
Vivre card Ace terbakar habis bersamaan dengan kematiannya.
Sabo masih terus bercerita di makam Ace. "Saat ini, aku berada di Pasukan Revolusi.. Rekanku, Ivankov menceritakan semua yang terjadi di Marineford secara detail.. Mungkin kau dan Luffy sama-sama marah padaku..."
"Aku tak bisa menolong kalian..." air mata mengalir di pipi Sabo, "Maafkan aku.." ucapnya. "Aku berharap... Aku berharap bisa melihatmu sekali lagi saat kau masih hidup.."
"Aku akan meneruskan tekadmu..."
Sabo kembali tersenyum, mengambil cawan berisi sake itu kemudian meneguknya.
"Luffy adalah adik kita.."
Sabo memakai topinya kembali lalu melangkah pergi.
Ini adalah kisah tentang ikatan tiga bersaudara, tentang reuni dan tekad yang diwariskan, One Piece Special, Episode of Sabo...

   Taman bunga yang indah, di sebuah negeri yang penuh dengan cinta dan gairah, tempat mainan dan manusia hidup berdampingan... Dressrosa.
"Silakan dinikmati, Udang Paella!!"
Duerrr!!!! mata mainan yang menyajikan hidangan itu tiba-tiba saja terlontar keluar dari kepalanya.
"Uwaaaa!!!" Sabo langsung kaget dan menjerit.
"Ah maaf!! Biasanya hal seperti ini tidak terjadi.." ucap mainan itu sambil memasukkan kembali kedua matanya.
Sabo sedang berada dalam misi penting di negeri itu. Namun sebelum bertugas, terlebih dahulu ia berkunjung ke sebuah rumah makan bersama Koala yang merupakan rekan nya di Pasukan Revolusioner.
Namun tetap saja, ini adalah misi rahasia, Sabo dan Koala bahkan duduk di meja yang berbeda, saling membelakangi satu sama lain.
"Kelihatannya enak sekali!!!" Sabo makan dengan lahap sementara Koala diam sambil membaca majalah.
"Hei, apa kau mendengarku?" Koala bicara tanpa menoleh ke balakang.
"Ya, Koala, jadi bagaimana situasinya?" tanya Sabo.
"Pertama-tama, nanti bayar makananmu sendiri ya.."
"Aahh!!!"
Koala kembali ke pembahasan. "Kau tahu kan, Raja Dressrosa digantikan oleh Doflamingo sepuluh tahun yang lalu.."
"Ya, kudengar Raja Riku tiba-tiba saja mengamuk, lalu Doflamingo menghentikannya dan menyelamatkan negeri ini. Tapi selama masa pemerintahan Raja Riku, tidak pernah ada kabar soal penyelundupan senjata. Itu berarti, kemungkinan besar diam-diam Doflamingo lah yang melakukannya..."
"Permisi, ini dia hidangan pasta gurita mawar!!"
Doerrr!!! hidung si pelayan mainan tiba-tiba saja terlontar keluar.
"Uwaaaa!!!" Sabo menjerit.
"Ah maaf, maaf.." ucap pelayan itu sambil memperbaiki hidungnya.
"Kau itu sengaja, kan!?" bentak Sabo.
Pelayan itu pun pergi. Kembali lagi ke pembahasan...
"Ketiga eksekutif tertinggi Doflamingo adalah pengguna Buah Setan.." ucap Koala. "Diamante memakan Hira Hira no Mi, Pica memakan Ishi Ishi no Mi, dan Trebol memakan Beta Beta no Mi.."
"Selain mereka, ia juga masih punya banyak petarung tangguh lainnya. Yang paling perlu kita khawatirkan adalah gadis bernama Sugar, kita tak punya informasi dia itu seperti apa, tapi yang pasti kita tahu dia bisa mengubah manusia menjadi mainan... Dia adalah pemakan Hobi Hobi no Mi..."
"Mengubah manusia menjadi mainan?" ucap Sabo kaget. Ia lalu menoleh ke luar, "Jadi, para mainan ini..."
"Tolong ingatlah!!!" tiba-tiba Sabo mendengar teriakan mainan. Sebuah mainan menarik-narik tangan anak kecil dan berkata, "Ingatlah!! Ini aku!! Ayahmu!!"
"Kyaaa!! Mainan ini menyerangku!!!" anak itu malah menangis.
"Menjauhlah dari anakku!!" ibu anak itu pun mendorong si mainan, "Seseorang! Tolong kami!!"
Petugas pun langsung datang dan membawa mainan itu. Namun, mainan itu masih saja menjerit-jerit, "Antonio!! Maria!! Ini aku!! Tolong ingatlah!! Aku manusia!!!"
Kedua petugas itu pun membuang mainan tadi ke sebuah gedung yang di pintunya terdapat tulisan, Scrap, alias tempat pembuangan sampah.(potong)"Manusia yang diubah menjadi mainan, ingatan orang lain tentangnya akan menghilang, kelihatannya begitu." ucap Koala. "Di balik keceriaan negeri ini, terdapat sebuah kegelapan..."
Ya, diam-diam beberapa mainan tampak murung dan seakan sudah ikhlas menerima nasib mereka.
"Doflamingo pasti berada di balik semua ini.." ucap Sabo.
"Ini dia, Labu Peri Gazpacho!!" pelayan menyajikan hidangan berikutnya.
Doerrr!!! Kali ini kepalanya yang terlontar keluar. Sabo sudah tidak kaget lagi, pelayan itu pun kembali seolah tak terjadi apa-apa.
Koala kembali melanjutkan percakapan diam-diamnya dengan Sabo.
"Oh iya, putri kedua Raja Riku juga menjadi anggota keluarga itu." ucap Koala.
"Putri Raja Riku? Kenapa?"
"Aku tidak tahu kenapa, tapi nama perempuan itu adalah Violet." ucap Koala. "Dia bisa melihat apa pun dengan kemampuannya, Clairvoyance."
"Clairvoyance? Kedengarannya itu juga berbahaya.." ucap Sabo.
"Untungnya, sampai saat ini misi penyamaran kita belum terganggu oleh keberadaannya.."
"Raja Riku juga memiliki seorang cucu bernama Rebecca, yang merupakan seorang anak raja gladiator di Colloseum."
"Cucu Raja menjadi gladiator, eh? Lalu, apa kau punya informasi di mana kira-kira mereka memproduksi senjata-senjata itu?"
Sabo bicara sambil melahap satu per satu hidangan di mejanya.
"Yah, aku masih belum tahu pasti di mana lokasinya." ucapnya. "Tapi aku melihat beberapa kapal yang kurasa merupakan kapal dagang berlabuh kemari.."
"Beberapa kapal berlabuh pada malam hari, namun pada pagi harinya, tiba-tiba saja kapal-kapal itu menghilang. Aku berasumsi kalau ada pelabuhan tersembunyi di dalam pulau ini."
"Pelabuhan bawah tanah ya?"
"Yah, begitulah.." ucap Koala. "Beberapa lokasi belum sempat aku cek sih karena tingkat keamanannya sangatlah ketat, yaitu istana dan... Colloseum."
"Colloseum?" ucap Sabo, "Mencurigakan sekali, ayo langsung periksa malam ini juga." lanjutnya, kemudian langsung melahap gurita di piring.
"Hahaha..." Koala tertawa. "Aku tahu kau akan mengatakannya, sekarang Hack sudah berada di sana. Dia bilang dia akan menyamar sebagai peserta untuk mengikuti pertandingan yang diadakan oleh Doflamingo. Saat ini dia pasti sedang melakukan pemanasan."
Barabarabara... Den den mushi Koala berbunyi.
"Baru saja dibicarakan, Hack menghubungi..." ucap Koala.
"Ya, ini aku!" ucap Hack dari tempat sepi di dalam koloseum, "Aku sudah mengetahui hadiah dari pertandingan ini!"
"Sampai repot-repot menghubungi begini, hadiahnya pasti Milyaran Berry ya?" ucap Sabo.
"Apa itu suara Sabo? Sejak kapan kau sampai?"
"Pagi tadi.."
"Kalau begitu tepat sekali! Ini jauh lebih dari sekedar Milyaran Berry!" ucap Hack. "Dengar baik-baik, hadiahnya adalah..."
Gelas yang hendak Sabo pegang sampai terjatuh ketika mendengar hadiah itu..
Secara kebetulan, beberapa jam setelahnya...
"Whoaah!! Pulaunya banyak batu-batunya!!" ucap Luffy.
Thousand Sunny Go baru saja tiba di pulau itu. Luffy dan yang lainnya, termasuk Law dan juga Kinemon baru saja sampai. "Akhirnya kita sampai!! Dressrosa!!"
Dan begitulah, semuanya terjadi seperti yang sudah kita ketahui bersama. Luffy membagi kelompok, ada yang menjaga kapal, membawa Caesar ke Green Bit untuk memberikannya pada Doflamingo, sementara kelompok lainnya diam-diam menyusup untuk menghancurkan Pabrik.(potong) Di Coloseum, sang pembawa acara Gatz berdiri di tengah-tengah arena lalu berteriak ke para penonton, "Kali ini, Raja mempercayakan pada kita sebuah hadiah yang berbeda dari biasanya!! Sebuah hadiah yang sangat spesial!! Mari kita sambut sama-sama, raja negeri ini, Doflamingo-sama!!"
"Uwoooo!!" para penonton bersorak ketika Doflamingo muncul di layar raksasa yang ada di tengah koloseum. "Doflamingo-sama!!!"
Tak hanya di koloseum, tayangan Doflamingo juga muncul di tiap layar yang ada di kota.
"Seperti yang kalian ketahui, Buah Setan akan muncul lagi di suatu tempat ketika penggunanya mati. Dua tahun sejak orang itu mati pada Pertempuran Besar di Marineford, kami mencari buah itu dan akhirnya menemukannya!"
"Dialah kapten divisi 2 Shirohige, dan anak dari Raja Bajak Laut, Hiken no Ace!!"
Diam-diam, Sabo telah mendaftar untuk ikut dalam pertandingan itu.
"Kemampuan yang diinginkan oleh setiap orang dalam bentuk Buah Setan, pemenang pertandingan ini akan mendapatkan buah terlarang itu!! Buah Logia, Mera-Mera no Mi!!"
"Uwooooo!!!" para penonton semakin bersorak.
Di dalam koloseum, para peserta tampak sudah berkumpul.
"Buah Mera Mera no Mi itu akan jadi milikku!!"
"Bodoh, akulah yang akan mendapatkannya!!"
"Dengan kekuatan itu aku akan menjadi bajak laut yang sangat hebat!!!"
Di dalam sana, sudah tampak juga Hack, serta Sabo yang baru saja masuk, yang memakai jubah untuk menutupi dirinya.
"Tentu saja, aku tak bisa memberikannya dengan mudah." Doflamingo lalu melempar buah itu ke pria yang berada di sebelahnya, Diamante.
"Diamante, pahlawan Koloseum ini akan menjadi petarung di final nanti!"
"Akulah pahlawan koloseum dan aku akan bertarung!!" ucap Diamante.
"Diamante!! Diamante!!" teriak penonton.
"Diamante-sama!!!"
Pengumuman Doflamingo pun berakhir, tayangan selesai. Doflamingo kembali duduk ke singgasananya.
"Dasar kumpulan orang-orang bodoh. Aku yakin Topi Jerami pasti akan muncul.." ucapnya. "Aku mengandalkanmu.."
"Hah, bocah seperti Topi Jerami bukan masalah bagiku!" ucap Diamante.
Doflamingo berencana untuk menangkap Luffy dan yang lainnya dalam sekali sergap. Di koloseum, dalam hati Sabo kesal. "Doflamingo sialan... Berani-beraninya dia mempermainkan buah milik Ace!"
Hack mendekati Sabo lalu menepuk pundaknya, "Sudah kuduga kau akan datang.."
"Aku kemari untuk melakukan penyelidikan.." ucap Sabo.
"Tak perlu berbohong.."
"Aku akan melakukan pekerjaanku, kalau tidak bisa-bisa Koala marah.." ucap Sabo.
Koala menunggu di rumah makan tadi.
Di sisi Luffy, saat ini ia sedang bersama dengan Franky.
"Sekarang aku ingat.." ucap Franky, "Ace adalah..."
"Aku menginginkannya!! Buah Mera Mera no Mi!!" ucap Luffy. "Aku tak mau ada orang asing yang memperoleh kekuatan Ace! Tak akan kubiarkan orang lain memilikinya.."
"Hmmm... Jadi itu seperti kenang-kenangan, ya?" ucap Franky. "Atau mungkin juga itu jebakan yang disiapkan oleh Doflamingo untuk memancingmu.."
"Tapi kita tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini kan!!" ucap Franky, "Kalau tidak kau akan menyesalinya nanti, ayo pergi ke tempat itu!!"
Dan akhirnya tibalah mereka berdua di depan koloseum.
Yah, Luffy keluar dari tim penghancur pabrik dan memilih untuk ikut berpartisipasi dalam turnamen. "Koloseumnya besar sekali!!!" ucap Luffy.
"Dengar, Luffy, kau boleh melakukan apa saja, asal jangan sampai mereka tahu siapa kau yang sebenarnya.." bisik Franky.
"Aku tahu!!"
"Yosh!!" boneka tentara tiba-tiba muncul di hadapan mereka, "Pak tua, apa anda mau aku bantu bawakan barang-barang anda??" ia mengira kalau Luffy itu kakek-kakek, yah dia memang sedang dalam penyamaran.
"Ahahaha, lucu sekali boneka tentara ini!" ucap Luffy sambil tertawa.
"Ooh? Apa aku lucu??" mainan itu tersipu lalu menjatuhkan diri dan berguling-guling, "Bagaimana dengan ini? Bagaimana dengan ini??"
"Hahaha.."
"Hei, jangan halangi kami.." ucap Franky.
"Ah? Aku menghalangi jalan kalian? Maaf ya!" wajah boneka itu memerah.
Singkat cerita Luffy telah mendaftar, sebagai Lucy, dan saat ini ia sudah berada di ruang ganti peserta, tempat berkumpulnya para peserta, yang rata-rata ukuran tubuhnya jauh lebih besar dari Luffy.
Ada yang duduk-duduk, ada juga yang melakukan pemanasan.
"Woaah, ada bermacam-macam orang..." Luffy berkeliling-keliling.
Waktu itu Sabo dan Hack juga berada di ruangan itu, namun Luffy tak menyadarinya. Hack dan Sabo juga tidak sadar kalau itu Luffy, mereka hanya tahu kalau namanya Lucy dari nomor dan nama di punggungnya.
Mereka berpikir kalau Lucy itu hanya peserta yang iseng.
"Sepertinya dia salah tempat..." ucap Hack.
"Yah, mungkin dia cuma mau bersenang-senang.." ucap Sabo.
Selanjutnya Luffy pergi ke ruang ganti, dan di sanalah ia melihat patung Kyros, juga untuk pertama kalinya bertemu dengan Rebecca.
"Apa kau tertarik dengan patung itu?" tanya Rebecca yang tiba-tiba saja menghampiri Luffy.
"Kau siapa?" tanya Luffy.
"Namaku Rebecca, seorang gladiator.."
"Itu adalah patung seorang legenda, gladiator terkuat, Kyros. Dia menang tiga ribu kali dalam tiga ribu pertarungan yang ia ikuti. Petarung yang tak pernah kalah."
"Wow!! Apa benar dia sekuat itu!?"
"Tapi tak ada seorang pun di negeri ini yang mengenalnya.." ucap Rebecca.
"Eeh? Aneh sekali, tapi aku suka patung ini!"
"Kau ada di blok mana?" tanya Rebecca.
"Blok C!"
"Syukurlah, aku di Blok D.." Rebecca pun pergi, "Kuharap kita sama-sama bisa bertahan, Lucy.."
Selanjutnya pertandingan dimulai, Blok A berakhir dengan mudah. Pemenangnya, yah, tak lain dan tak bukan adalah...
Sang pemenang melempar topeng kardus yang menutupi wajahnya, lalu Gatz berteriak, "Pemenang Blok A... Ternyata dia adalah kapten kapal pertama dari kelompok bajak laut yang ditakuti, Kelompok Bajak Laut Yonkou Kurohige!!! Jesus Burgess!!!"
Luffy menonton dari atas, "Oh, orang itu kan..."
Kemudian, pertandingan Blok B dimulai. Panitia sudah meminta para peserta untuk segera memasuki arena.
Hack pun pergi meninggalkan Sabo, "Serahkan urusan Buah Mera Mera padaku, kau lakukanlah penyelidikan soal koloseum ini.." ucapnya.
"Ya, semoga beruntung.."
Pertandingan Blok B pun dimulai. Sementara Sabo, ia mulai menyusup. Kelengahan penjaga ia manfaatkan, satu per satu ruangan ia telusuri, namun hasilnya sama saja. "Jalan buntu lagi?"
Sabo menginjak-injak pelan lantainya, "Ke mana jalan menuju ruang bawah tanahnya?"
"Kyaaaa!!!" para penonton wanita menjerit saat Bhartolomeo, peserta Blok B kencing di pinggir arena.
"Aah... Rasanya melegakan segali.." ucap Bhartolomeo.
Hack kemudian mendekatinya, lalu bersiap untuk memukul dari belakang..
"Tu-Tunggu, aku belum siap.." Bhartolomeo berpura-pura, dan... Hack memukulnya.
"Bercanda..." Bhartolomeo memblok pukulan itu dengan barriernya, Hack terluka dan akhirnya berhasil dikalahkan.
"Maafkan aku... Sabo..." pikir Hack sebelum akhirnya ia pingsan.
Lalu giliran Raja Elizabello II, pemanasannya telah selesai dan kini ia sudah siap untuk melesatkan tinju andalannya. "Sekarang aku sudah siap!!"
Kulit Elizabello berubah warna menjadi merah, uap keluar dari tubuhnya dan dataran sekitar bergetar. "King..... PUNCH!!!!!"
Elizabello II meninju udara, begitu kuat hingga menciptakan ledakan angin dan menerbangkan para peserta. Sebagian arena juga sampai ambruk. Kuat sekali, namun...
"Lihat!!" penonton menunjuk ke ujung arena, "Masih ada yang berdiri di sana!!"
"Eeh!?" Elizabello II kaget.
Ternyata itu Bhartolomeo.
"Barrier!!" ucapnya sambil menyilangkan jari kedua tangannya.
"Aku adalah manusia barrier yang memakan Bari Bari no Mi!" Bhartolomeo kemudian menggunakan barrier yang ia pakai sebagai pelindung itu untuk menyerang, "Barrier Crush!!"
Barrier itu berputar, melesat dan menghantam Elizabello II hingga terjatuh dan kalah.
"Uwaa!! Pemenang dari Blok B adalah... Ini sulit untuk dipercaya, tapi pemenangnya adalah Bhartolomeo!!!" teriak Gatz.
Pemenang dari Blok A adalah Jesus Burgess, kemudian Bhartolomeo memenangkan pertandingan di Blok B. Pertandingan masih terus berlanjut. Sementara Sabo, ia terus menelusuri tempat itu.
Dari balik dinding jeruji besi, Sabo melihat seorang petugas yang sedang membentak dan mencambuki mainan-mainan yang dipaksa untuk bekerja.
"Cepat!! Pertandingan berikutnya akan segera dimulai, cepat perbaiki arenanya!!"
Bruaaakk!! Salah satu mainan tak mampu melangkah lagi dan menjatuhkan batu yang dibawanya.
"Hei kau!! Mau dibuang ke tempat pembuangan, hah!?" bentak petugas.
"Kumohon tunggu..." ucap mainan itu, "Kalau kau meneteskan minyak di lututku, aku pasti bisa bekerja lagi..."
"Bodoh, jangan manja begitu!!" petugas justru mencambukinya. Akhirnya dengan terpaksa dan kesulitan, mainan itu berusaha untuk bekerja kembali.
Melihat hal itu, tentu saja Sabo marah, namun ia masih mampu mengendalikan emosinya. "Sedikit lagi... Tahan sedikit lagi..." pikirnya. "Akan kuungkan kegelapan di balik negeri ini!!"
Kembali ke Arena...
"Siapakah yang akan mendapatkan buah Ace, Mera Mera no Mi ini!?"
"Akulah yang akan mendapatkannya, Ace!!!" Luffy sudah bersiap. Pertandingan Blok C akan segera dimulai, satu per satu peserta sudah mulai memasuki arena.
"Para peserta sudah mulai memasuki arena!!" ucap Gatz, "Ooh!! Kelihatannya calon pemenang kita masuk paling pertama! Mereka adalah para pengguna Hasshouken!!"
"Pemimpin ke-13 Pasukan Happo, Sai!! Lalu wakil pemimpinnya, Boo!! Kemudian, bajak laut terkenal yang seangkatan dengan Roger, Shirohige, dan yang lainnya!! Mantan pemimpin dengan bounty 500 juta Berry!! Don Chinjao!!"
"Lalu!! Orang yang baru masuk ini juga lawan yang tangguh!! Sekali kau menjadi sasarannya, maka tamat sudah riwayatmu!! Dialah bounty hunter, Jean Ango!!"
"Dan masih ada lagi!! Bahkan bajak laut yang harga buronannya di atas 100 bukanah tandingan mereka!! Pembunuh berutal bersaudara, Kelly Funk dan Bobby Funk!!!"
"Kalian harus melihat tinju mematiannya, si meriam penghancur, Ideo!!"
"Lalu... Akhirnya ia datang juga!! Kesatria dari Elbaf dan bajak laut bayaran paling tangguh!! Sang raksasa, Hajrudin!!!"
"Juga, jangan lupakan dewa kematian koloseum!! Mahluk yang tak mempunyai belas kasihan, Brutal Bull!!"
Begitu seterusnya, semua peserta kini sudah memasuki arena, termasuk Luffy.
"Apakah yang nantinya memenangkan Mera Mera no Mi ada di antara mereka!? Dan dengan ini, pertarungan dimulai!!"
"Ayo!!!" Luffy sudah mulai bertarung.


Dari atas, pinggir jendela, tampak Cavendish yang sedang menonton sambil menyantap hidangan khusus yang pelayan sajika untuknya. Lalu di sebelahnya, tampak Bhartolomeo.
"Kudengar kau mau membunuh Lucy.." ucap Bhartolomeo.
"Itu bukan urusanmu.." ucap Cavendish.
"Tidak, dia bukanlah orang yang bisa kau bunuh.."
"Kau juga sudah sadar ya siapa dia sebenarnya? Tapi aku tetap akan membunuhnya.."
"Hahaha, hubunganku dengannya jauh lebih dalam darimu.." ucap Bhartolomeo.
"Semenjak aku melihatnya di Loguetown," ucap Bhartolomeo dalam hati, "Dia adalah idolaku!!" Bhartolomeo sampai menangis terharu.
Di Green Bit, Law dan yang lainnya sudah sampai di tempat itu..
"Di pantai itu, jam tiga sore nanti pertemuannya akan kita adakan di sana." ucap Law.
"Hei!! Lihat sisi pantai yang satunya lagi!!" ucap Usopp, "itu kan kapal Angkatan Laut!?"
"Apa!?" Caesar kaget. "Ini gawat!! Cepat batalkan misi ini!!"
"Angkatan Laut juga musuhku karena sekarang aku bekerja sama dengan Topi Jerami.." ucap Law. "Masih ada 15 menit sebelum mereka datang. Kalian cobalah awasi sekitaran tempat ini."
"Ya, aku mengerti.." ucap Robin.
Kembali ke sisi Sabo, akhirnya ia berhasil sampai di sebuah ruangan. Ruangan tempat orang-orang dikurung dalam keadaan tubuh diperban. "Ruangan ini..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar